Tuesday, February 9, 2010

IBU

Hi guys...udah lama sekali aku nggak nulis diblogku..
aku tidak punya inspirasi n kadang malu juga..tapi anyway it's time to write, mau ngapain lagi...
Saat ini aku kangen sekali pada ibu... aku ingin menulis tentang beliau...

Kadang aku ingin merenung…tentang perjalanan hidup yang aku lalui
Susah..senang..datang silih berganti…kadang aku syukuri .. kadang aku kutuki…(yang memang seharusnya aku syukuri) …tapi apabila cobaan berat datang..seperti saat ibuku tiba-tiba meninggalkan ku….saat-saat mendekati hari-hari pernikahanku …….meme’ ( begitu panggilanku untuk ibu tercinta dan tersayang) pergi meninggalkanku..padahal aku belum sempat membahagiakan beliau, waktu itu..aku baru beberapa bulan kerja di BRI, aku baru mulai menerima gajiku….Aku tidak terima ibu ku secepat itu pergi, padahal baru 2 tahun yang lalu Bapak meninggalkan kami. Saat itulah aku mengutuki hidupku ..yang belakangan akhirnya aku sadari semua ada hikmahnya..
Tapi aku bersyukur , aku sudah sempat membelikan beliau make up kesayangan beliau ( yang biasanya selalu dibelikan oleh almarhum bapak) serta sepasang sandal cantik untuk nya, dengan gaji pertamaku tentunya …dan..saat kepergiannya masih tersimpan rapi dilemarinya.
Aku tahu beliau begitu bangga saat aku diwisuda, walaupun bapak tidak sempat menyaksikan aku diwisuda. Aku bisa melihat senyumnya, yang begitu bahagia. Terimakasih Tuhan aku sempat membahagiakan ibuku…
Ibu……
Beliau orang yang begitu tegar, begitu menyayangi kami semua, rela berkorban apa saja untuk anak-anaknya…
Beliau seorang pekerja keras, beliaulah yang mendorong kami untuk bersekolah setinggi-tingginya, walaupun ekonomi keluarga kami empot-empotan. Ayahku hanyalah seorang pegawai negeri dengan gaji kecil sedangkan Ibuku seorang bidan. Kami membuka klinik sendiri dirumah kami yang sederhana. Ibu lebih banyak melayani masyarakat desa yang berada dekat lingkungan kami, yang terkadang hanya bisa membayar seadanya. Kadang mereka bayar pakai buah-buahan, tapi ibu selalu menerimanya dengan ikhlas. Kadang ibu menerima panggilan dari nelayan-nelayan pinggiran yang sakit, ibu dengan senang hati datang kegubuk reyot mereka dipinggiran pantai kecil kota Singaraja di Bali Utara sana.. Tidak heran saat ibu wafat, entah darimana datangnya pelayat yang datang silih berganti, dengan muka yang penuh duka, mereka semua berkata lirih..” dimana lagi kami mencari ibu bidan yang sebaik beliau”. Dalam hati aku sangat bangga menjadi anak ibuku, aku dilahirkan oleh seorang ibu yang begitu baik, yang banyak dicintai oleh orang-orang yang pernah mengenalnya…
Ibu…., berkat ajaranmu aku kini ingin menjadi sepertimu, menyanyangi anak-anakku sepenuh hati, menolong orang yang memerlukan pertolongan kita, mencintai suami dan keluarga. Dan selalu mendoakan keluarga ini menjadi yang terbaik. Walaupun aku tidak sesempurna beliau, tapi aku akan coba.
Terimakasih ibu, semoga engkau bahagia si sisi Nya.

No comments:

Post a Comment